Surat Terpilih untuk Februari oleh Raa Tsania･ᴗ･

"Jika perasaan sulit disuarakan maka suratkanlah"

- Surat untuk Februari 

Aku bersumpah untuk tetap duduk di sini.

Kau perlu tahu, jika yang menempati posisimu adalah kau, ombak dengan damai akan mengecup pantai, puluhan ribu langkah penjejak waktu akan berhenti untuk begitu tergesa-gesa. Karena aku, karena kami, menantimu untuk hadir hari ini.

Dari dua belas kursi yang berjejer di bawah remang lampu petromak yang siap mati kapan saja demi temani kita, aku tak pernah berpikir untuk pindah dari kursi di hadapanmu. Aku selalu berhenti melangkah bila kutemui kau di tengah perjalanan itu.

Dengar, bila kau, Februari adalah Ibuku, adalah kekasih hatiku. Tolong lupakan banyak hal, duduk dan bacalah surat ini sebentar. Aku mau berkisah, karena waktu yang kita miliki amat sedikit. Jadi aku mau kita menikmati sebelum saling kehilangan.

Mintalah aku untuk berhenti mencintai.

Mintalah aku untuk berhenti bicara.

Mintalah aku untuk berhenti menangis.

Karena menunggu sampai kau kembali, sebanyak aku mencintai, menangis, dan bicara tentangmu.

Tolong bungkam aku. Karena aku mau hidup bersamamu seperti akan mati hari ini juga.

Aku harap, akhir dunia ini berhenti di atas kepalamu.
Di bawah lampu petromak kuning yang sebentar lagi lagi akan meledak. Ruangan ini semakin sempit dan bisu. Aku hanya mampu rasakan kita berdua bercanda dalam kebisuan dan jiwa terikat. Ambillah cokelat di atas meja, duduklah lebih lama. Karena aku tahu bahwa aku bukan hidup dalam keabadian dan kemustahilan yang berapa kali dibuat untuk memberhentikan air mata. Aku minta kau duduk lebih lama di kursi kedua. Karena aku tak pernah bisa kembali. Dan kau harus beranjak pergi. Perasaanku selalu murni dan aku lemah. Lemah untuk menggenggam waktu yang sewaktu-waktu bisa melukai aku.

Aku hanya bersedia terluka bila kau duduk di hadapanku. Kau akan segera pergi dan kembali dengan tahun, juga dengan jiwa berbeda. Aku enggan membiarkan itu terjadi. Tapi mampuku hanya menikmatinya setengah mati.

Masalahnya, lilin tahun ini tidak padam. Hanya ada sebelas bulan tahun ini. Karena, kau berhenti merayakan peringatan 14 Februari dan menghilang. Maka dari itu,

aku mau membuatmu duduk lebih lama.

#pecandubukudikaryakarsa #pecandubuku #suratuntukfebruari2024